Hadiri Acara Deklarasi Netizen 2018 di Gedung MPR, Kenapa Tidak?
2 hari sebelumnya, saya ditawarin mengikuti acara Deklarasi Netizen MPR RI 2018 oleh ketua dan sekretaris komunitas Blogger Makassar Anging Mammiri, yaitu kak Nunu dan kak Tari. Seneng banget boleh dong ya secara saya dipercayain oleh petinggi komunitas ini untuk mewakili Blogger Makassar hadir di acara nasional tersebut. Come on, ini acara dari MPR di Jakarta lho. Selama ini saya ngeblog, diundang ke event receh aja senangnya bukan main, apalagi di acara kenegaraan begini. Ngga ngerti lagi, betapa bersyukurnya saya atas jalan yang Allah berikan tepat disaat saya mutusin untuk resign dari Bandar Udara Tampa Padang Mamuju.
Delegasi Makassar |
Kegiatan ini merupakan acara tahunan yang sudah terlaksana selama 3 tahun, sehingga nantinya setelah acara ini 44 orang yang terpilih bisa menularkan Deklarasi Netizen dan 4 Pilar MPR kepada komunitas dan daerahnya.
Mira Sahid (Founder Komunitas Kumpulan Emak Blogger) – Siti Fauziyah (Humas MPR RI) – Andrian (Panitia Deklarasi Netizen) |
Disini saya dimasukkin di kelompok 1, bersatu dengan beberapa perwakilan daerah lain untuk bertukar pikiran. Semuanya udah pada senior, dan saya ngerasa kayak anak bawang karena paling muda diantara semuanya. Ada perasaan “apalah saya ini”. Kalian bisa rasain ngga? Ngerasa ngga layak gitu buat ngomong.
Kelompok 1 Sedang Diskusi Merumuskan Deklarasi Netizen |
Tapi secepat mungkin saya tepis perasaan itu hingga akhirnya saya beranikan diri untuk mengeluarkan aspirasi saya sebagai perwakilan dari Makassar. Selesai bicara rasanya plong. Suwer!
Saya Menandatangani Dokumen Deklarasi Netizen |
Selepas acara di Gedung MPR, kami para peserta diajak untuk mengunjungi Museum MACAN, Kota Tua, dan Jimbaran Bali di Pantai Ancol menggunakan bus. Jalan-jalan ini benar-benar saya nikmatin. Dalam bus saya juga dapat temen baru dari Surabaya, namanya Mba Nurul. Doi ini udah pernah ke Amerika lho karena diinvite sama Google.
Di Museum Macan |
Di Kota Tua |
Di Jimbaran Bali Ancol |
Oh yah sampai lupa kasitau soal temen sekamar saya di hotel, juga ngga kalah keren dari Mba Nurul ini. Namanya Mba Indah Juli, co founder komunitas KEB (Kumpulan Emak Blogger) asal Jogja. Saya rasa hampir semua blogger-blogger di Indonesia kenal doi karena doi itu juga pernah jadi ketua Blogfam (Blogger Family), komunitas blogger tertua di Indonesia. Widih! Merinding saya denger pengalaman-pengalaman blogger senior ini semuanya. Nantilah kalo banyak yang minta, bakal saya ceritain di postingan blog selanjutnya.
Di hari ketiga, Minggu 9 Desember 2018 kami peserta diagendakan untuk hadir lagi di Gedung MPR dalam rangka penutupan acara Deklarasi Netizen MPR RI 2018. So yeah, this is our last day in Jakarta. Sedih banget 3 hari rasanya sangat singkat. Baru juga mau lebih akrab dengan blogger lain, eh udah waktunya pulang. Ops, sorry jadi curcol!
Menurut saya, acara penutupan di Gedung MPR ini cukup berkesan karena selain dihadiri oleh Sekretaris Jendral (Sesjen) MPR RI, Pak Ma’ruf Cahyono dan Kabiro Humas MPR RI, Bu Siti Fauziah, acara ini juga diliput oleh berbagai media nasional. Kalau udah diliput media sih, saya bawaannya seneng banget karena kalo pulang bisa bawa oleh-oleh cerita membangakan ke keluarga.
Pak Ma’ruf Cahyono |
Setelah acara penutupan berakhir, kami peserta balik ke hotel untuk check out dan meneruskan kegiatan masing-masing karena acaranya udah bebas. So, kami dari Blogger Makassar juga siap-siap melanjutkan kepentingan yang perlu diselesaikan di Jakarta sebelum balik ke Kota Daeng. Saya dan Kak Evhy sepakat untuk bareng ke rumah temen di Setia Budi, Jakarta Selatan. Sementara Raya mengunjungi tantenya, dan Faril mengunjungi temennya. Udah gitu ajah!
Di akhir postingan, deep inside saya makasih banget ke komunitas Blogger Makassar, utamanya ke Kak Nunu dan Kak Tari yang udah ngasih saya kesempatan untuk bisa menghadiri acara kenegaraan yang membanggakan ini. Kalau mau dipikir, ada banyak anggota Blogger Makassar yang lebih layak untuk mengikuti kegiatan ini. Mereka jauh lebih jago, lebih hebat, lebih senior dari saya. Tapi kenapa saya yang dipilih? Saya rasa mungkin saya lagi beruntung. ♥
Keep in touch with me
Instagram : @suryanipalamui
|