Kamu sudah mulai membuat blog? Yeey, kalo sudah saya ucapin selamat ya karena kamu sekarang adalah seorang Blogger yang bisa membuat berbagai konten di blog kamu sendiri. Eh tapi kontennya jangan yang ngasal juga lho ya, karena seorang Blogger yang baik semestinya punya Niche untuk blognya. Kamu belum tahu Niche? Oke, kali ini saya akan kasih tau ke kamu apa itu Niche Blog, apa gunanya, dan bagaimana cara menentukannya.
Apa Itu Niche Blog
Niche kalo diartikan dalam bahasa Indonesia adalah Ceruk, yakni seperti tema atau topik yang menjadi fokus utama kamu dalam menyajikan konten di blog. Ada banyak niche yang digunakan oleh para blogger seperti Lifestyle, Fashion, Beauty, Parenting, Crafting & DIY, Health, dan lain sebagainya.
Guna/ Manfaat Niche Blog
Gunanya Niche untuk blog sebenarnya sangat penting, apalagi untuk blog berdomain profesional, karena dengan niche blog kita akan mudah mendapatkan pembaca yang loyal. Hanya saja ada beberapa blogger pemula yang mengesampingkan hal ini karena mereka berfokus pada mood (ngeblog ala diary) dan kuantitas postingan (biar rajin nulis ceritanya) dengan topik beragam. Hal ini ngga salah, karena setiap orang punya niat ngeblog beda-beda. Ada yang memang ingin menuliskan banyak topik, adapula cuma satu topik. Tapi kalau kamu ingin punya blog yang menghasilkan, kamu harus memiliki maksimal 3 topik.

Semakin sedikit niche/ topik, maka semakin bagus blog tersebut. Bagus yang saya maksud disini adalah dari segi membuat kontennya, dan menggaet pembaca. Kenapa saya bilang bagus, itu karena kamu cukup fokus dengan satu hal tanpa memikirkan topik lain. Dengan kata lain blog kamu makin terarah dan kamu akan dengan mudah menjual.
Contoh simplenya gini deh. Bayangin kamu sedang mencari seorang fotografer pernikahan. Kamu menemukan dua opsi hebat dalam kisaran harga kamu. Fotografer pertama ngga hanya memotret pernikahan, tetapi juga keluarga dan acara perusahaan. Fotografer ini bahkan menawarkan layanan desain grafis juga. Sementara fotografer kedua, adalah fotografer pernikahan saja. Meski keduanya bisa memiliki jumlah pernikahan yang sama, kira-kira yang mana yang lebih memenuhi syarat untuk kamu pekerjakan?
Kelihatannya memang fotografer pertama punya beberapa skill, tetapi semuanya terkesan biasa. Pikirin apakah mereka benar-benar bersemangat ngerjain pernikahan kalau mereka juga menjual jasa lain? Kamu juga mungkin saja merasa bahwa fotografer kedua membatasi dirinya hanya dengan memotret pernikahan. Tetapi dengan berfokus pada pernikahan, mereka bisa memposisikan diri sebagai figur yang ahli. Fotografer ini benar-benar bisa dicap sebagai fotografer pernikahan yang layak.
Sedikit Cerita Mengenai Yanikmatilah Saja
Saya sendiri dengan blog Yanikmatilah Saja jujur baru di awal tahun 2019 mulai memikirkan secara serius niche blog. Dulu kalau orang tanya niche blog saya apa, saya selalu jawab Lifestyle. Sampai sekarang sih juga masih Lifestyle. Cuma, bedanya tahun ini, niche lifestyle yang saya pakai hanya memuat 3 nilai/ tema/ topik, yaitu Blog atau Social Media, Desain atau Kreatifitas, dan Pengembangan Diri atau Motivasi.

Maksudnya, secara umum sebenarnya saya membahas 2 cerita saja di blog ini kalau kamu mau tau. Yang pertama Blog/ Media Sosial, dan yang kedua adalah Cerita Keseharian. Untuk blog atau media sosial, saya disini lebih ke berbagi ilmu mengenai apa yang saya ketahui seputar bidang tersebut. Sementara desain kreatifitas dan pengembangan diri atau motivasi, adalah cerita atau pengalaman yang saya rasakan, yang saya bagikan ke teman-teman semua dengan mengangkat kedua sisi tersebut.
Kalau mau dipikir-pikir sebenarnya 3 topik yang saya pakai untuk Yanikmatilah Saja ini masih terbilang luas. Tapi gimana yah, saya juga ngga mau membatasi diri hanya dengan membahas satu topik, karena saya percaya akan ada orang yang punya interest dengan apa yang saya bagikan di blog ini. Apalagi saya terinspirasi banget dengan sosok Helene Sula, blogger idola saya yang membahas lebih dari satu niche dan sukses.
Sebelum Menentukan Niche
Saya ngga tau gimana rasanya jadi Blogger yang hanya berani menuliskan artikel-artikel super serius di blognya. Maksud saya, di blognya ia ngga ada memasukkan unsur personal dia sama sekali. Baca blognya itu persis seperti baca artikel berita pada umumnya. Gaya bahasanya cenderung serius, mau cari tahu tentang penulisnya pun terasa sulit. Jadinya kita hanya bisa menebak-nebak bloggernya punya basic keilmuan untuk artikel itu atau ngga.

Padahal kalau mau, mereka bisa menambahkan unsur personal sesuai dengan apa yang mereka bisa. Karena menulis sesuai apa yang diketahui dan apa yang dialamin itu akan jauh lebih bernilai untuk pembaca daripada menuliskan sesuatu yang kita seperti ngga terlibat didalamnya. Kalian ngerti kan maksud saya?
Nah, pointnya saya sampaikan hal diatas sebenarnya lebih ke ajakan aja sih, terserah mau diikutin atau ngga. Saya pengen teman-teman semua yang membaca blog ini kalau emang beneran pengen jadi Blogger, jadilah Blogger yang bertanggung jawab. Lalu apa hubungannya dengan Niche? Hubungannya jelas ada. Kalau kamu sudah berani menentukan niche blog, itu artinya kamu musti berani bertanggung jawab dengan postingan-postingan yang kamu publikasikan, yang mengangkat nilai niche tersebut.
Menentukan niche blog ngga harus bikin kamu ngga bisa menuliskan pengalaman kamu. Saya ngerti banget rasanya jadi seorang Blogger Lifestyle itu sering dikatain sama orang-orang adalah blogger ngga jelas. Namanya aja Lifestyle yah, semua topik diembat. Lama saya berpikir soal niche Lifestyle ini, hingga akhirnya saya memutuskan hanya akan menuliskan postingan yang saya banget cukup dengan 3 topik, yaitu Blog/ Media Sosial, Desain/ Kreatifitas, dan Pengembangan Diri/ Motivasi. Semua topik ini saya tulis bahkan bisa saya combine agar saya bisa menjadi seorang Blogger Lifestyle yang “jelas”. Haha.
Cara Menentukan Niche Blog
Saya sering mendapat pertanyaan email dari teman-teman yang ingin memulai sebuah blog, dan tantangan nomer satu dari mereka adalah tentang apa yang harus dibuat di blog. Mau tau apa yang saya katakan?

Saya memberitahu mereka untuk menuliskan hal apa saja yang mereka sukai dulu di kertas sebanyak-banyaknya. Trus coret hal yang mereka ngga punya basic ilmunya. Kalau sudah, coret lagi hal yang mereka merasa susah untuk menuliskannya. Simple. Pokoknya silakan pilah semua apa yang dituliskan tadi, atau silakan kerucutkan pilihan-pilihan tadi menjadi 3 pilihan (topik), yang mana topik tersebut bisa bernilai dan dibutuhkan orang-orang.
Cari Sesuatu yang Mudah
Hanya karena ada sesuatu yang mudah menurut kamu, bukan berarti orang lain ngga tertarik dan bersedia membayar untuk itu lho. Misalkan kamu memiliki bakat untuk dekorasi ruangan. Bagi kamu mungkin biasa aja untuk menghiasi ruang. Namun, ada banyak orang di luar sana lho yang bahkan tidak tahu harus mulai dari mana. Pikirin tentang skill yang sudah dianugerahkan ke kamu. Ini akan menuntun kamu ke arah yang baik untuk mencari tahu niche blog kamu, dan mendapatkan penghasilan melalui niche itu.
Cari Sesuatu yang Kamu Nikmati
Terserah apakah misalnya scrapbook, merapikan/ organize barang, atau mengatur dan menanggapi email, sereceh apapun pikirkan tentang tugas yang benar-benar kamu sukai. Tugas-tugas yang mungkin nampak seperti digaji, tapi pekerjaan itu benar-benar bisa kamu nikmati meski ngga dibayar. Silahkan pikirin baik-baik.

Cari Yang Orang-Orang Sebut Kamu Bisa Melakukannya
Ketika teman-teman mendatangi kamu berulang kali untuk hal-hal tertentu, itu adalah petunjuk utama bahwa apa yang kamu lakukan itu bernilai bagi mereka! Apakah ada orang yang meminta kamu untuk membantu mendesain sesuatu? Apakah teman-teman kamu ingin terus-menerus kamu mengambil foto mereka meskipun fotografi hanyalah hobi? Kalau skill kamu dihargain, pertimbangkan hal tersebut untuk menjadikannya sesuatu yang bisa kamu ulas.
Wiih, itu keren banget lho kalau kamu bisa angkat permasalahan tersebut untuk jadi topik blog kamu, karena kamu sudah punya pembuktian bahwa kamu dianggap mampu oleh orang yang meminta pertolongan kamu itu tadi untuk ngebahas soal itu.

Paling penting banget juga, adalah kamu ngga pernah kehabisan ide untuk menuliskan topik-topik tadi. Kalau kamu memilih niche Lifestyle, kamu tentu ngga pernah benar-benar kehabisan ide untuk menulis! Karena kamu membuat tulisan-tulisan itu pasti berdasarkan pengalaman kamu, dengan nilai darimana aja bisa yang kamu sudah tentukan.
Jangan lupa dengan apa yang saya bilang dalam postingan memulai blog sebelumnya, bahwa memiliki niche blog, bukan berarti kamu ngga bisa bahas hal yang lain. Kamu boleh aja bahas perjalanan, kalau kamu mengangkat niche kreatifitas. Gimana caranya? Adalah dengan membahas perjalanan kamu dari sisi kreatifnya. Atau kalau kecantikan, bahas hal yang kreatif darinya. Paham kan?
Akhir kata, selamat mencoba teman-teman, dan kalau kamu sudah menentukan niche blog, coba dong kasih tahu saya di komentar niche blog apa yang kamu angkat. Terimakasih.
Post a Comment