Who Never Know
Who never know. No one who tell us whats The God plan for our life. Takdir membawaku kesini, di Kota Ambon, setelah Kota Batam menjadi pijakan pertamaku. Dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sebenarnya agak berat, karena sempat punya pikiran underestimate dengan karirku yang sekarang. Antara karir impian, dan karir seharusnya. Background arsitektur rupanya membawaku ke kehidupan yang lebih “sejahtera”. But these all not over. I will reach my dream, whatever will happened.
Menurutku ini bukan soal “image” atau label yang seperti kata orang berkarir di bidang arsitektur itu keren sehingga aku memilih profesi ini. But, Life is Choices. Kadang kita mengimpikan ingin menjadi seperti ini, tapi terkadang pilihan banyak membawa kita malah kearah lain. Seperti yang kubilang dari awal, who never know. Such as in my life, karir impian ingin jadi penulis, tapi saat ini malah membelok ke karir arsitektur. Harus di bold, SAAT INI. Just SAAT INI. Di Batam jadi drafter, di Ambon nyasar jadi logistik. What is God’s plan for me?? I don’t know what exactly. But the only I know that I really really thanks so much for this job, for this way. Aku jadi sangat merasakan arti kesyukuran yang sebenarnya setelah melewati karirku sebagai drafter di Batam dan asisten logistik di Ambon.
Waskita Karya, menjadi objek karirku sekarang. Alhamdulillah, banyak dapat teman baru, lingkungan baru dengan suasana yang baru pula. Awalnya dipanggil sebagai drafter. Tapi karena telat tiba di Ambon, alhasil posisiku diambil oleh orang lain. Sehingga, jadilah sekarang aku bekerja sebagai staf logistik walaupun di daftar pekerja posisiku masih sebagai staf teknik alias drafter. Tepat tanggal 16 Agustus 2015 aku menginjakkan kakiku di kota ini. Always think positive. Sampai saat ini, tak ada pernah perasaan ingin resign dari tempat ini. Walaupun impian ingin eksis di komunitas, seminar, dsb masih menghantui, but I still respect my job now.
Hobi menulis beberapa kali kukesampingkan karena karir yang begitu menyibukkanku ini. Namun, setelah share dengan salah seorang teman kantor, dialah kakak yang tiba-tiba mendobrak semangat menulisku kembali, akhirnya tulisan ini pun jadi. Tulisan ini hanya mengalir begitu saja, tanpa tahu ingin menulis topik apa sebenarnya. Intinya aku sudah menulis. Seperti doa-doaku sebelumnya, aku ingin menjadi seorang blogger yang banyak memberikan manfaat untuk orang lain.