Traditional Food Vaganza, Makanan Tradisional Disulap Jadi Modern
Apa jadinya jika makanan tradisional Makassar berubah menjadi makanan yang lebih modern? Yang mau tahu jawabannya, silahkan datang dan saksikan langsung event yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Makassar dan Radio Bharata FM ini yakni Traditional Food Vaganza yang sekaligus menjadi event pemanasan sebelum event Makassar International Eight Festival. 😋
Saya sendiri heran, begitu banyak orang Indonesia termasuk Makassar terkadang lebih suka mencoba makanan luar negeri sementara makanan negeri/ kota sendiri belum semuanya dicoba. Apa karena makanan tradisional itu terlihat kuno? Yah, tidak bisa dipungkiri begitu banyak kuliner asing yang datang menyerbu Indonesia yang ujung-ujungnya selalu menjadi trendsetter. Mau tidak mau, hal seperti ini akan membuat banyak orang merasa harus mencobanya supaya tidak dikatakan ketinggalan zaman. Cukup miris sih banyak masyarakat yang sangat gampang dipengaruhi oleh hal tsb. 😐
Salah satu keunikan yang kita miliki adalah keragaman dan keunikan cita rasa menu makanan atau makanan tradisional kita. Pemerintah bekerjasama dengan masyarakat akan terus memberdayakan potensi kuliner sehingga dapat menjadi penopang perekonomian kota termasuk kota Makassar. Pengembangan dan kelestarian sektor ini menjadi faktor penting dalam bidang pariwisata utamanya dalam mempromosikan wisata kuliner di kota Makassar. Oleh karena itu, Dinas Pariwisata Kota Makassar bekerjasama dengan Radio Bharata FM menggelar event yang bertajuk Traditional Food Vaganza ini selama 2 hari yaitu mulai tanggal 20 hingga 21 Mei 2017 bertempat di Monumen Mandala kota Makassar. 👏
Keramaian Pengunjung Traditional Food Vaganza |
Sesuai dengan judul eventnya, Traditional Food Vaganza ini lebih memamerkan kuliner tradisionalnya dibandingkan kuliner modern. Sehingga, saat pembukaan lowongan tenant kemarin, para pelaku usaha kuliner tradisional mendapatkan keistimewaan untuk mengisi stand/ tenant di lokasi acara secara gratis. Ini juga dilakukan untuk memajukan pelaku usaha kuliner tradisional agar tidak kalah dengan pelaku usaha kuliner modern. Inilah juga yang menjadi pembeda antara event kuliner Traditional Food Vaganza dengan event kuliner lainnya, yaitu event ini mampu mengemas hidangan tradisional menjadi lebih modern sehingga mampu menarik banyak pengunjung. 👍
Hari Sabtu 20 Mei 2017 kemarin, tiba-tiba saya mendapat undangan dari kak Ery, salah seorang teman Blogger Makassar untuk mereview event Food Traditional Food Vaganza ini khususnya saat proses Opening Ceremony-nya. Untungnya, event ini tidak terlalu berbenturan dengan kegiatan saya di hari tersebut sehingga saya mengiyakan untuk diajak kesana. Yah, walaupun saya tidak mengikuti secara full kelas public speaking di hari itu, setidaknya ilmu yang saya dapatkan di kelas tsb sudah cukup banyak. Saya hanya tinggal mempraktekkannya saja. 😁
2 MC Kocak ini Meramaikan Acara Traditional Food Vaganza |
Oke, jadi pukul 19.00 saya sudah tiba di Monumen Mandala sesuai jadwal Opening Ceremony Traditional Food Vaganza ini. Sesaat sebelum tiba di lokasi, sudah jelas terlihat keramaian yang ditunjukkan oleh event tersebut. Padahal nih yah, di hari yang sama juga ada banyak event keren-keren yang diadakan di kota Makassar, salah satunya acara MIWF (Makassar International Writers Festival) di Benteng Rotterdam. Tapi tetap saja, event Traditional Food Vaganza ini berhasil memperlihatkan kemeriahan dan keramaian yang tidak kalah keren dengan event-event lainnya di hari yang sama. 😀
“Wah! Ramenya. Acara apa disini dek?” Tanya sopir Go-Jek saat hendak menurunkan saya tepat di pintu masuk acara berlangsung. Saya segera menjawab, “Acara Traditional Food Vaganza, Pak. Kayak pameran makanan begitu tapi lebih ke makanan tradisional.” Sopir Go-Jek terlihat lama melihat dan memperhatikan keramaian yang ditimbulkan event Traditional Food Vaganza ini. Mungkin si sopir Go-Jek ini juga mau ikutan masuk meramaikan acara ini namun terhalang oleh tugasnya sebagai driver yang mesti kejar setoran. Maybe. 😁
Keramaian Pengunjung Traditional Food Vaganza |
Keramaian Pengunjung Traditional Food Vaganza |
Saat memasuki gate, saya langsung bingung. Iya, saya bingung karena tenant-nya banyak sekali dan bingung mesti kemana dahulu. Pengunjungnya ramai. Serius. Bahkan, ada pengunjung yang datang dari luar kota Makassar lho! Bagaimana tidak, acara ini menargetkan 5000 pengunjung selama event berlangsung. Saya hanya dikasih tau oleh kak Ery saat tiba di lokasi, langsung segera temui Ibu Ina Rosa. Saya hanya jalan terus, sampai saya menemukan panggung dengan beberapa jumlah kursi yang diatur didepannya. Sayapun segera duduk, dan menghubungi ibu Ina Rosa untuk menyampaikan bahwa saya telah ada di lokasi. Sambil menunggu Ibu Ina Rosa selesai dengan urusannya, saya jalan-jalan di area event ini sambil menikmati alunan lagu yang dibawakan oleh Band Indie Clementine. 😀
Penampilan Band Indie Clementine |
Bukan hanya tenant makanan dan minuman, acara Traditional Food Vaganza ini juga memamerkan beberapa tenant komunitas seperti komunitas In Case Makassar, Makassar Cooking Club & Henna, MUA Makassar, 1000 Guru, dll. Ada juga tenant dari Abu Group, Harian Amanah, Bharata Radio, Bacrit, dll. Untuk tenant kulinernya ada Warung Gerobak Hijau, The Jalkot, Gogos Tuna, Barongkoku, Kantin Selera, The Cooking Sumo, Good Kedai, Raja Pisang Ijo, Kedai Ibu Ida, dll. Pokoknya acara ini banyak menghadirkan tenant-tenant kuliner yang enak-enak. 😋
Tenant Komunitas di Traditional Food Vaganza |
Penampilan dari Komunitas In Case Makassar |
Opening Ceremony pun dimulai. Semua pejabat yang hadir sudah lengkap, mulai dari Walikota Makassar dalam hal ini mewakili Pak Kusaiyyeng selaku Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Kota Makassar, kemudian ada Ibu Rusmayani Madjid selaku Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, hingga ke Ibu Indira Yusuf Ismail selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar. Ketiga pejabat pemerintahan kota Makassar ini hadir diatas panggung untuk memberikan sambutan di acara Opening Ceremony Traditional Food Vaganza. Sebelumnya, telah dipersembahkan pula tarian tradisional yakni Tari Paduppa di awal acara.
Para Undangan Penting Hadir Membuka Acara Traditional Food Vaganza |
Tarian Paduppa di Opening Ceremony Traditional Food Vaganza |
“Hadirnya event Traditional Food Vaganza ini merupakan salah satu langkah pemerintah Kota Makassar dalam menggali dan mengembangkan potensi Industri Wisata Kuliner Kota Makassar. Maksud dan tujuannya adalah karena kami banyak melihat pelaku ekonomi kreatif yang berada di Kota Makassar dan senantiasa harus diberikan ruang oleh pemerintah kota agar usahanya bisa berkembang dan sekaligus dapat memperkenalkan usahanya. Acara ini disusun oleh 40 tenant kuliner tradisional yang menyajikan dan memasarkan produknya secara lebih modern dan unik, talkshow kuliner, games, serta hiburan dan pertujukan lainnya yang akan berlangsung.” jelas Ibu Rusmayani Madjid selaku Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar. 😊
Ibu Rusmayani Madjid Memberikan Sambutan di Traditional Food Vaganza |
Dalam sambutannya juga Ibu Indira Yusuf Ismail mengatakan bahwa salah satu kuliner yang mengejutkan beliau adalah makanan jalangkote isi lada hitam. 😱 Menurut beliau ini adalah sesuatu yang baru dan kreatif sehingga sangat bagus untuk dikembangkan. Dan hal ini tentunya menjadi salah satu penunjang pariwisata kita dibidang industri kuliner dan ekonomi kreatif. Yang perlu diperhatikan adalah, tentunya kebersihan lingkungan sehingga ketika event seperti ini ada lagi, bisa menjadi kunjungan wisata dan wisatawan asing akan tertarik untuk ikut berkunjung di kegiatan ini. 😇
Ibu Indira Yusuf Ismail Memberikan Sambutan di Traditional Food Vaganza |
Paling akhir, Pak Kusaiyyeng selaku Asisten II mewakili Bapak Walikota Makassar menyatakan dalam sambutannya bahwa keunikan dan kelezatan kuliner khas Makassar telah terkenal hingga ke manca negara dalam 2 tahun terakhir. Dalam hal ini, makanan khas tradisional kota Makassar berhasil menjadi menjadi tema pameran kuliner di Eropa dan banyak mendapat pujian yang luar biasa dari PBB yang mengurusi sektor pariwisata. 👍 Tahun lalu pada momentum pelaksanaan Makassar International Eight Festival and Forum (F8) yang pertama kalinya, pemerintah telah meluncurkan secara resmi 10 icon kuliner kota Makassar yang memiliki standar produk dan penyajian yang baku yang diharapkan mampu menjadi trademark industri kuliner masyarakat kota Makassar. 😃
Pak Kusaiyyeng Memberikan Sambutan di Traditional Food Vaganza |
Pada tahun ini pemerintah dan stakeholder masyarakat kota Makassar telah menggandeng beberapa event sebagai salah satu upaya mensukseskan program sektor Pariwisata 2017 kota Makassar. Salah satu event unggulannya adalah Makassar International Eight Festival and Forum (F8 Makassar) yang telah dilaunching secara nasional oleh Menteri Pariwisata RI di Jakarta pada tanggal 9 Mei 2017 baru-baru ini. Kegiatan F8 Makassar nantinya akan digelar selama 5 hari dimulai pada tanggal 6-10 September 2017 di kawasan Pantai Losari akan dirangkaikan dengan berbagai event nasional dan event internasional diantaranya Indonesia Creative City Conference atau Konferensi Kota Kreatif Indonesia, Turnamen Jet Ski dan Flying Ball, Mata Najwa Live Outdoor, Perunjukan Atraksi Pesawat Tempur atau Indonesia Air Show, dll. 😆
Event Traditional Food Vaganza yang digelar saat ini diharapkan dapat menjadi media fasilitasi bagi masyarakat dan pelaku kuliner tradisional untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi kulinernya sehingga berdampak pada pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat menuju Makassar 2x Lebih Baik. 👏
Di akhir acara opening ceremony, Pak Kusaiyyeng selaku Asisten II mewakili Bapak Walikota Makassar memukul gendang tanda bahwa acara Traditional Food Vaganza resmi dibuka. Tampak Ibu Rusmayani Madjid (Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar), Ibu Indira Yusuf Ismail (Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar), dan pimpinan Bharata Radio turut mendampingi proses peresmian ini. Ada Blogger Makassar juga lho yang naik ke panggung mendampingi pemukulan gendang ini, yaitu kak Eryvia Maronie, salah satu Blogger Makassar andalan saya. 😆
Peresmian Traditional Food Vaganza |
Dari sekian makanan tradisional yang dipamerkan pada acara ini, yang paling membuat saya jatuh hati adalah makanan Gogos Tuna. Ukurannya lumayan besar, dan isinya berupa Daging Ikan Tuna yang dihancurkan begitu menggairahkan. Ada tambahan daun kemangi dan rasa pedas oleh cabainya membuat saya yang mencicipinya ingin lagi, lagi, dan lagi. Hmm, sudah tidak diragukan lagi rasanya benar-benar enak. 😋
Rasanya kurang afdhol sih, saya cuma nulis dan cerita disini mengenai keseruan di event Traditional Food Vaganza ini. Kenapa? Karena teman-teman tidak bisa merasakan keseruannya secara langsung. Insya Allah tahun depan akan ada event seperti ini lagi, dan tentunya teman-teman pecinta kuliner wajib mengunjungi event seperti ini supaya tidak merasa ketinggalan. Fun-nya dapat, edukasinya juga dapat. Apalagi GRATIS. Hehe. So, sampai ketemu di event Traditional Food Vaganza yang berikutnya yaa. 😊