I

Alienum phaedrum torquatos nec eu, vis detraxit periculis exs, nihil expetendis in mei. Mei an pericula euripidis, hinc partem ei est. Eos ei nisl graecis, vix aperiri consequat

/ Blog / Perbedaan Tukang Bangunan Harian dan Borongan di Tahun 2020
a

Perbedaan Tukang Bangunan Harian dan Borongan di Tahun 2020

Tidak dapat dipungkiri bahwa, saat ini jasa tukang sangatlah dibutuhkan dalam dunia pembangunan. Terdapat dua sistem pembayaran upah yang diterapkan pada proses pembayaran jasa tukang bangunan, yakni yang pertama sistem borongan dan yang kedua ialah sistem harian. Kedua sistem tersebut tentunya memiliki kelebihan serta kekurangan satu sama lain. 

Tukang Bangunan

Sebelum memulai sebuah pekerjaan pembangunan, sebaiknya kamu mengenal terlebih dahulu kedua sistem pembayaran upah kerja tukang tersebut dengan teliti, agar kamu dapat menciptakan proses pekerjaan yang lebih efektif serta efisien.

Jadi kamu jangan sampai salah dalam memilih, agar biaya yang akan kamu keluarkan tidak membengkak dan hasilnya pun akan sesuai dengan apa yang kamu ekspektasikan.

Jadi berikut ini akan disajikan penjelasan terkait perbedaan dari tukang bangunan harian serta tukang bangunan borongan, simak dengan baik yah agar kamu tidak salah dalam memilih sistem pembayaran.

Baca Juga: 15 Cara Mengecat Rumah Dengan Hasil Memuaskan Tanpa Tukang

Tukang Bangunan Harian

Tukang bangunan harian adalah istilah untuk tukang bangunan yang upahnya dibayar secara harian. Untuk kamu yang memiliki waktu yang cukup luang untuk mengawasi pekerjaan tukang, tukang harian bisa kamu jadikan sebagai sistem pembayaran upah untuk mereka.

Tukang harian cocok untuk pekerjaan-pekerjaan dalam skala kecil, seperti halnya mengganti letak pintu, mengecat ulang dinding ruangan serta mengganti keramik lantai rumah. Sedangkan untuk pekerjaan yang lebih besar, sebaiknya kamu menggunakan jasa tukang borongan.

Tukang Bangunan harian

Kelebihan dari menggunakan tukang bangunan dengan sistem harian ialah hasil dari tukang harian lebih bagus dan kamu bisa dengan bebas memberikan pengarahan sewaktu proses pelaksanaan pekerjaan.

Sedangkan kerugian yang kamu dapatkan dari sistem upah harian adalah sistem harian memerlukan pengawasan yang lebih dibandingkan dengan borongan, sehingga sedikit menyusahkan jika kamu sendiri tidak memiliki waktu yang luang untuk mengawasi pekerjaan mereka.

Baca Juga: 7 Cara Plamir Tembok Rumah Sendiri dengan Rapi

Untuk karakteristik, tukang bangunan harian memang jauh lebih mementingkan kerapian dalam proses pekerjannya. Namun, kamu juga harus teliti karena upah dihitung berdasarkan hari, sehingga, terdapat banyak kasus dimana banyak tukang harian yang sengaja untuk melambatkan pekerjaannya agar mendapatkan upah yang lebih.

Maka dari itu, agar pekerjaan lebih terorganisir, kamu harus berdiskusi terlebih dahulu untuk menentukan harga dan patokan waktu untuk penyelesaian pekerjaan yang kamu berikan kepada tukang harian tersebut.

Berikut ini, standar patokan upah kerja harian untuk tukang di tahun 2019 – 2020

upah tukang bangunan harian

Tukang Bangunan Borongan

Tukang bangunan borongan adalah istilah untuk tukang yang dimana upah kerja mereka dibayar secara keseluruhan pekerjaan. Pada umumnya, tukang bangunan borongan menggunakan metode perhitungan pekerjaan dilapangan, yang biasanya menggunakan patokan satuan m2, m3 atau bahkan lunsump.

Tukang borongan bahkan terbagi atas dua jenis, yakni pertama tukang borongan yang sudah termasuk dengan pembelian material serta pemasangannya dan yang kedua ialah tukang borongan yang dibayar hanya jasanya saja.

Tukang Bangunan borongan

Untuk sistem tukang bangunan borongan yang telah include dengan biaya material dan upah, kamu hanya perlu memberikan gambar serta spesifikasi material yang kamu inginkan pada bangunanmu, selanjutnya pemborong yang akan melakukan pembelian material serta bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan, sekaligus mengerjakan pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang kamu inginkan.

Keuntungan yang dapat kamu peroleh dalam menggunakan sistem ini adalah kamu tidak perlu lagi pusing untuk melakukan pembelian material, yang perlu kamu lakukan hanyalah memberikan arahan serta memastikan bahwa material didatangkan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kamu inginkan.

Baca Juga : Cek 7 Hal Berikut Sebelum Gunakan Jasa Arsitek

Sedangkan, kerugian dari sistem ini ialah biaya total yang sudah pasti akan lebih mahal. Hal ini dikarenakan pemborong juga pasti akan mengambil sekian persen keuntungan dari harga material serta bahan bangunan yang akan digunakan.

Untuk sistem tukang bangunan borongan jasa saja, kamu harus melakukan pembelian material serta bahan bangunan sendiri. System ini juga dikenal dengan istilah borongan upah yang dihitung secara plak.

Borongan upah yang dihitung secara “plak”, artinya kamu akan menghitung upah kerja mereka berdasarkan gambar serta spesifikasi, sehingga menghasilkan angka tertentu, misalnya Rp. 750.000,-/m2 yang kemudian dikalikan dengan luasan bangunan yang akan dikerjakan.

Karakertistik tukang borongan pada umumnya mengharapkan agar pekerjaan mereka dapat diselesaikan dengan cepat. Sehingga, pekerjaan mereka kerap kali mengahasilkan hasil yang kurang rapi.

Pada sistem ini, kamu perlu melakukan penjadwalan yang teratur kepada para tukang borongan agar pekerjaan mereka menjadi lebih terorganisir. Tukang borongan sangat cocok untuk digunakan pada proyek dengan skala yang besar yang telah ditentukan  jadwal penyelesaiannya terlebih dahulu.

Berikut, standar untuk bayaran upah kerja tukang Borongan di tahun 2019-2020

upah Tukang Bangunan borongan

Author : Ramadhani Haq al Badri, 2020.

Post a Comment