I

Alienum phaedrum torquatos nec eu, vis detraxit periculis exs, nihil expetendis in mei. Mei an pericula euripidis, hinc partem ei est. Eos ei nisl graecis, vix aperiri consequat

/ Blog / 7 Penyebab Lantai Keramik Retak dan Pecah, Serta Cara Mengatasinya

7 Penyebab Lantai Keramik Retak dan Pecah, Serta Cara Mengatasinya

Untuk kamu yang sering atau pernah mengalami lantai yang menggelembung, kemudian menjadi retak. Tentu hal tersebut dapat membuat mood mu menjadi berantakan, pasalnya estetika desain ruangan kamu akan terlihat buruk saat lantai keramik kamu mengalami keretakan dan pecah.

Yang lebih parahnya lagi ialah apabila bagian dari retakan tersebut menonjol, karena tonjolan tersebut tentu dapat melukai kaki siapapun yang menginjaknya. Sebagian masyarakat awam tentu selalu bertanya-tanya hal apa yang menjadi penyebab lantai keramik mengalami keretakan dan pecah.

Lantai Keramik Retak dan Pecah

Penyebab Lantai Keramik Retak dan Pecah

Pada dasarnya, keramik mengalami keretakan akibat Semen yang digunakan sebagai perekat keramik tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hal tersebut bisa saja terjadi apabila kualitas adukan semen serta pasir tersebut memang kurang baik dan tidak seimbang (tidak sesuai takaran).

Baca Juga : 15 Model Keramik Lantai Rumah yang Elegan

Sehingga membuat lantai keramik tidak terpasang dengan baik.  Saat sebelum pemasangan lantai, keramik seharusnya direndam terlebih dahulu di dalam air, sehingga nantinya semen bisa dengan mudah melekat pada lantai keramik tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan penyebab lantai keramik mengalami keretakan dan pecah.

  1. Semen sebagai perekat keramik tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal ini dikarenakan campuran takaran antara kedua semen dan pasir tidak sesuai.
  2. Lantai tersebut tidak direndam dalam air selama kurang lebih 1 jam, upaya merendam, lantai keramik ialah untuk membuat semen bisa dengan mudah melekat pada lantai keramik tersebut.
  3. Lantai memikul beban yang cukup besar. Setiap jenis lantai keramik tentu mempunyai daya tamping beban yang berbeda-beda. Sama halnya dengan struktur, beban berlebihan pada satu titik dapat secara langsung membuat lantai keramik yang kamu miliki mengalami keretakan yang sewaktu-waktu dapat menjadi pecah. Pada umumnya, hal ini sering sekali terjadi pada ruangan yang digunakan sebagai gudang, bengkel dan sebagainya.
  4. Bagian nat lantai tidak terisi secara keseluruhan oleh semen. Nat merupakan pertemuan antar satu lantai keramik dengan lantai keramik yang lainnya. Sehingga, apabila nat tidak terisi full oleh semen makan lantai keramik tidak akan sepenuhnya rapat dan terjadi celah untuk mengalami keretakan dan akhirnya pecah. Nat ( Jarak antar keramik ) yang terlalu rapat, dapat menyebabkan keramik tidak bisa memuai dengan semestinya. Sebaliknya nat yang cukup renggang serta tidak terisi dengan baik juga akan beresiko menjadi jalur masuknya air ke bawah keramik yang memicu awal mula keramik  mengalami keretakan.
  5. Lapisan dibawah lantai keramik memiliki tekstur yang lembab serta berjamur. Sehingga membuat campuran perekat tidak dapat merata dengan baik.
  6. Permukaan lantai keramik yang tidak merata akibat contour tanah.
  7. Pemuaian dikarenakan kondisi cuaca yang berubah secara ekstrem, misalnya yakni perubahan dari cuaca dingin ke cuaca panas. Pada keramik yang memiliki kualitas standar, pada umumnya memang mudah untuk mengalami keretakan saat pergantian cuaca secara ekstrem.

Baca Juga : Mengenal Lantai Granit Termasuk Kelebihan dan Kekurangannya

Cara Mengatasi Lantai Keramik yang Retak dan Pecah

Namun, kalian tidak perlu khawatir, karena berikut ini ialah tips dan cara untuk mengatasi lantai keramik yang mengalami keretakan dan pecah.

  1. Hindari pemasangan nat yang terlalu rapat. Sisihkan jarak antar lantai keramik sebanyak 2-3 mm. Agar pemasangan terkesan lebih rapi, kamu dapat menggunakan tile spacer yang memiliki fungsi untuk mengatur jarak nat antar lantai.
  2. Kamu dapat menggunakan perekat khusus yang dapat bertahan saat terjadi muai-susut keramik serta beton. Perekat khusus ini juga dapat mengurangi penyusutan air. Kelebihan dari perekat ini ialah proses curing atau pengeringan campuran perekat serta menjadikan keramik lantai dapat dengan mudah untuk melekat, berbeda apabila dibandingkan dengan perekat semen konvensional.
  3. Menggunakan takaran campuran semen serta pasir yang sesuai standar. Perbandingan yang disarankan ialah semen : pasir adalah 1:4. Pastikan semuanya tercampur secara merata dan sebaiknya menggunakan pasir yang berkualitas dan tidak tercampur dengan material tanah.
  4. Menggunakan sealant pada beberapa bagian antar lantai (sehingga tidak lagi mengisi seluruh nat yang ada). Disarankan mengaplikasikannya di setiap luasan lantai keramik dengan ukuran 25 m². Sealant pada dasarnya bersifat elastis, namun bisa mengatasi muai susut antar lantai keramik dengan baik.
  5. Dak beton lantai kamu telah kering sempurna sebelum dipasangkan lantai jenis keramik.
  6. Gunakan keramik dengan kualitas yang bermutu. Jika budget kamu tidak memenuhi, maka salah satu cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari muai/susut mendadak ialah dengan merendam keramik di dalam air sebelum pemasangan.
  7. Periksa kekuatan lantai setelah pemasangan dengan cara mengetuk keramik, bagian yang pemasangannya tidak sempurna akan terdengar kosong saat diketuk.
  8. Beri waktu pengeringan pada lantai yang cukup, lantai jangan langsung digunakan atau diberi beban setelah pemasangannya dalam waktu kurang dari 1 hari.

Namun, untuk kamu yang sudah memiliki lantai jenis keramik yang retak dan pecah, bisa mencoba tips kali ini untuk membuat lantai keramik rumahmu menjadi terlihat lebih baik dari sebelumnya. Dan jika hal ini terjadi pada lantai keramik di rumahmu, kamu tidak perlu  lagi terburu-buru untuk memanggil tukang, karena sebenarnya kamu dapat memperbaikinya dengan sendiri tanpa perlu lagi mengeluarkan biaya membayar tukang. Berikut ini merupakan uraian  yang bisa kamu terapkan untuk mengganti keramik yang pecah atau retak pada lantai atau dinding di rumah kamu:

Alat serta bahan-bahan:

  1. Keramik baru (sebaiknya direndam dalam air selama sejam agar bisa menempel kuat).
  2. Sendok semen.
  3. Pahat.
  4. Palu.
  5. Air.
  6. Nat.
  7. Semen.

Cara :

  1. Agar tidak merusak lantai di sekitar area yang pecah, sebaiknya kamu melubangi keramik yang pecah tersebut secara diagonal dengan menggunakan pahat ataupun palu.
  2. Congkel keramik lama yang retak atau pecah dengan menggunakan sendok semen. Kemudian, Bersihkan pula lapisan semen kering yang terletak di bawahnya dan nat di sekelilingnya.
  3. Pastikan tidak terdapat kotoran di area lantai keramik yang baru akan dipasang. Masukkan semen dan ratakan, perkirakan ketebalannya dengan memperhatikan lantai sekitarnya.
  4. Pasang lantai yang baru, pastikan keramik baru tersebut segaris dengan keramik yang berada di sekelilingnya.
  5. Sedikit keruk-ketuk saat pemasangannya, agar melekat kuat dan hasilnya tidak kopong. Biasanya tukang membutuhkan palu khusus yang tidak akan memecahkan keramik.
  6. Terakhir, kamu dapat mengisis sela antar keramik dengan menggunakan lapisan nat secara merata.
  7. Setelah diperbaiki, hindari untuk menggunakan area tersebut. Dikarenakan jalanan urip ke printis sangat-sangat macet.  Tujuan dari ini semua tidak lain ialah untuk membuka pola mindset bahwa kita semua tentu memiliki inovasi-iniovasi yang diharapkan dapat membuat ketagihan siapa saja yang telah meminumnya.

Baca Juga : Trend Material! Material Lantai, Dinding, serta Plafond Modern Terkini 2020

Demikian ulasan terkait penyebab lantai keramik retak dan pecah, serta cara untuk mengatasinya. Tentu semuanya membutuhkan proses untuk membuat tampilan lantai rumah kamu tetap menarik dan mempesona.

See u in the next article!

Post a Comment