Keajaiban Menuliskan Impian
Bagi kebanyakan orang, mewujudkan impian itu adalah hal yang sulit. Bahkan yang parahnya, ada beberapa orang yang beranggapan bahwa mewujudkan impian itu adalah suatu hal yang mustahil. Sebab, menurut mereka impian itu adalah suatu keajaiban yang dirasakan dengan ekspektasi yang tinggi, dan terkesan seperti khayalan mengingat impian itu begitu besar dan terlampau jauh dari kapasitas diri mereka. Sehingga, mereka cukup menyimpan impian atau khayalan itu di kepala mereka. Mereka akan berkata “Ah! Itukan cuma mimpi. Mustahil!” atau “Mana mungkin terjadi? Buang-buang waktu saja!”. Nah, kalau sudah begini, impian itu dengan sendirinya akan sirna. Hingga akhirnya mereka tidak akan pernah memiliki impian bahkan parahnya mereka akan merasa takut untuk bermimpi.
Tak bisa dipungkiri bahwa salah satu faktor terbesar yang membuat seseorang tidak berani memiliki impian besar adalah karena mereka memiliki trauma dalam mewujudkan impian sebelumnya. Sebenarnya, gagal itu sah-sah saja. Bahkan, kalau tidak gagal itu namanya kurang wajar. Justru dengan mengalami kegagalan, kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik, seperti tulisan yang pernah saya buat berjudul Belajar dari Kesalahan dan Kegagalan. Untuk itu, diperlukan niat yang sungguh-sungguh untuk mewujudkannya. Jika didera rasa pesimis, carilah media-media yang bisa memotivasi sahabat. Banyak kok bertebaran di dunia maya.
Sekarang, saya ingin mencoba untuk memotivasi sahabat agar berani memiliki impian. Caranya cukup dengan menuliskan 100 impian yang sahabat benar-benar inginkan dan wujudkan. Tulis saja dulu. Saya yakin, pasti kebanyakan dari sahabat akan berpikir lama untuk mencari impian ke 20, 50, dan seterusnya. Tidak percaya? Coba saja! Padahal, impian yang dituliskan tidak dicap salah atau benar. Tidak masalah jika impian itu nantinya mungkin tidak akan terealisasi. Yang penting, kita berani dulu untuk menuliskan impian. Kalau sudah berani, itu artinya sahabat sudah selangkah lebih maju daripada teman-teman lain yang tidak memiliki impian. Kalau masih ragu, coba tonton video tentang impian berikut ini. Saya jamin sahabat akan bergegas untuk menuliskan impiannya.
Saya sendiri sebenarnya belum terlalu membuktikan apa-apa dengan menuliskan impian-impian saya. Namun, ada hal yang baru saya sadari setelah menuliskan impian-impian itu. Yah, saya baru menyadari bahwa dengan menuliskan impian-impian itu, keseharian saya rasa-rasanya penuh dengan semangat. Apalagi ditambah dengan media-media positif yang selalu saya konsumsi, membuat saya kian optimis untuk mewujudkan impian itu. Tips dari saya, jangan cuma tuliskan kalau bisa. Lebih baik jika sahabat membaca tulisan impian itu sesempatnya termasuk sebelum tidur setiap hari. Percaya atau tidak, dengan menuliskan dan membacanya, otak bawah sadar kita akan merespon impian-impian itu sehingga tanpa disadari kita akan selalu dihadapkan oleh pilihan-pilihan yang akan membawa kita menuju impian itu.
Tak hanya sampai disitu. Perlu yang namanya usaha untuk mewujudkannya. Coba kerucutkan impian itu agar lebih spesifik dan pasanglah target. Coba juga rencanakan tahap-tahap apa saja yang mungkin untuk dilakukan agar impian itu bisa terwujud. Contohnya saja, salah satu impian saya yaitu ingin menerbitkan sebuah buku. Impian ini memang bagus. Namun, akan lebih baik jika ditulis lebih spesifik ‘Ingin menerbitkan sebuah buku motivasi yang membahas tentang impian dan bagaimana cara meraihnya.’ Kalau sudah spesifik, pasanglah target. Saya menargetkan buku itu akan terbit tahun 2017. Lalu, bagaimana tahap-tahapnya? Yang penting untuk mewujudkan impian sebenarnya ada pada menentukan tahap-tahapnya. Carilah tahap-tahap yang mungkin bisa dilakukan lalu pilihlah tahap-tahap yang sahabat rasa paling mudah untuk dilakukan. Kalau saya, agar dapat menerbitkan sebuah buku tentang impian, saya harus lebih dahulu terlatih dalam hal menulis. Cara saya berlatih menulis yaitu dengan cara rajin membaca konten motivasi pengembangan diri dan konsisten menulis artikel motivasi di blog sambil mencoba untuk melamar pekerjaan sebagai freelance writer. Kalau sudah terbiasa menulis, selanjutnya saya sudah bisa menulis buku impian itu dan menawarkannya ke penerbit. Bagaimana kalau gagal? Kalau belum memungkinkan, saya akan menerbitkannya dengan metode self publishing dan menawarkannya ke orang-orang. Saya sangat percaya kata-kata “Ala bisa karena biasa”. Untuk itu, saya akan terus berusaha dan mendedikasikan diri saya untuk menulis topik-topik yang inspiratif agar kelak bisa menjadi penulis buku inspiratif hebat dan berhasil menerbitkan buku di penerbit mayor.
Bagaimana? Apakah tertarik untuk membuat dan menuliskan impian-impian? Saya harap sahabat berkata “YA”. Tulisan Cara Membuat Dream Book ini mungkin bisa membantu sahabat untuk benar-benar mengenal apa impian sahabat. Jika merasa ada yang mengganjal, silahkan bertanya di kolom komentar. Sebisa mungkin akan saya bantu. Semoga kita semua berhasil meraih impian kita. Aamiin.
Pingback: Menuliskan Target atau Resolusi – Suryani Palamui