I

Alienum phaedrum torquatos nec eu, vis detraxit periculis exs, nihil expetendis in mei. Mei an pericula euripidis, hinc partem ei est. Eos ei nisl graecis, vix aperiri consequat

/ Productivity / Ilusi Zona Nyaman

Ilusi Zona Nyaman

Ilusi Zona Nyaman – Apakah kamu nyaman di Zona Nyaman? Baru saja saya membaca sebuah ebook yang membahas mengenai ilusi zona nyaman. Pertanyaan tadi adalah salah satu pertanyaan yang menjadi top of line di ebook tersebut. Pertanyaan itu seakan mengguncang diri kita khususnya saya sendiri sehingga terbangun dari “tidur” selama ini dibawah selimut hangat yang disebut dengan zona nyaman.


Ebook itu dimulai dengan cerita pada suatu acara yang menyajikan sebuah upaya penyelamatan hewan langka. Para pecinta lingkungan memelihara terlebih dahulu hewan langka tersebut kemudian mengembangbiakannya dan setelah cukup dewasa akan dilepas ke alam bebas. Ternyata melepas hewan tidaklah mudah, mereka tidak bisa dilepas begitu saja, sebab mereka akan mati jika dilepas begitu saja. Mengapa mereka bisa mati di alam bebas? Alasannya karena mereka terlalu lama ada di zona nyaman. Mereka selalu dirawat dan beri makanan oleh manusia sehingga mereka menjadi tergantung pada pemberian manusia. Begitu juga dengan kita, jika kita terlalu lama berada di zona nyaman, kita bisa “mati” saat kita kehilangan tempat kita menggantungkan hidup.

Lalu, apakah kita berada di zona nyaman? Dibutuhkan jawaban akan kejujuran saat menjawab pertanyaan ini. Kita berada di zona nyaman jika kita masih tergantung pada kepercayaan-kepercayaan tertentu yang selama ini kita yakini yakni kepercayaan yang dibentuk sejak kita kecil dari orang tua dan lingkungan sekitar kita. Sehingga kita menjadi terprogram untuk berpikir dan bertindak dengan cara tertentu, cara yang biasa kita lakukan selama ini. Saat tidak mau membuka pikiran terhadap hal-hal baru, artinya kita masih berada di zona nyaman. Inilah yang dialami kebanyakan orang, termasuk saya dan siapa pun hingga menolak melepaskannya.

Secara tidak sadar, dalam diri kita biasa mengatakan bahwa waktu saya, modal saya, dan kemampuan saya terbatas. Banyak orang yang sadar dan mengetahui saat mereka terus berada di zona nyaman adalah tidak baik. Namun jika dilihat dari tindakannya, tetap bisa diindikasikan bahwa mereka tetap ingin berada di zona nyaman. Zona nyaman tidak ada hubungannya dengan profesi. Zona nyaman adalah ketergantungan kita terhadap kepercayaan-kepercayaan tertentu, terlepas apakah kita pebisnis atau seorang karyawan.

Masih banyak lagi sebenarnya ciri-ciri lainnya yang menjadi tanda bahwa kita berada di zona nyaman atau tidak. Namun detailnya akan lebih jelas jika membaca secara langsung ebooknya. Penting untuk diketahui, bisa jadi penghasilan yang besar membuat kita berada di zona nyaman jika tidak disertai dengan peningkatkan penghasilan dalam waktu lama atau naik tetapi secara linear. Sebaliknya, penghasilan kecil tidak berarti menunjukan berada di zona nyaman jika dia dalam perjalan yang progresif, artinya penghasilannya meningkat  terus.

Banyak orang yang beranggapan kalau Zona Nyaman itu adalah memang nyaman  sehingga tidak mau meninggalkannya. Memang, ada “kenyamanan” di zona nyaman. Hanya saja kenyamanan itu adalah semu, bukan nyaman sesungguhnya. Misalnya saja seorang ibu bertanya kepada anaknya, “Mau pilih yang mana? Rp 100.000 tapi kamu harus bantu mamah cuci piring atau Rp 10.000 saja?” Orang yang suka berada di zona nyaman akan memilig uang Rp 10.000 sebab tidak perlu capek-capek membantu ibu mencuci piring. Dia pikir, dia nyaman karena tidak perlu capek. Dia akan mengatakan kalau bagi dia uang Rp 10.000 itu lebih dari cukup sehingga dia berharap uang Rp 10.000 lagi dengan gratis suatu saat nanti. Nyaman disini adalah karena tidak perlu usaha, tidak perlu gagal, tidak perlu menghadapi hambatan, tidak perlu mengalami sakit dan akhirnya mereka menyebutnya dengan kenyamanan. Tentu, mereka tidak menyebutnya secara harfiah, namun dikatakan dalam pikiran bawah sadarnya yang tercermin dari cara berpikir dan cara bertindak. Namun, inikah kenyamanan sesungguhnya? “Yang penting, mensyukuri yang ada.” Tentu saja, mensyukuri nikmat yang kita miliki itu harus, bukan hanya penting. Namun hal ini bukan alasan kita tidak mengharapkan nikmat yang lebih banyak. Kita harus bersyukur, tetapi kita juga tetap harus terus berusaha sehingga hari ini .

Lalu, bagaimana cara keluar dari zona nyaman? Tenang saja, kalian akan tahu caranya jika membaca langsung ebook-nya. Cara mendapatkan ebooknya pun gampang. Cukup download ebooknya disini beserta produk-produk motivasi lainnya yang bersifat gratis. So, silahkan menikmati…

Post a Comment