I

Alienum phaedrum torquatos nec eu, vis detraxit periculis exs, nihil expetendis in mei. Mei an pericula euripidis, hinc partem ei est. Eos ei nisl graecis, vix aperiri consequat

/ Lifestyle / Mengenal Komunitas Couchsurfing Makassar Melalui ASEAN Couchcrash 2019
Mengenal Komunitas Couchsurfing Makassar Melalui ASEAN Couchcrash 2019

Mengenal Komunitas Couchsurfing Makassar Melalui ASEAN Couchcrash 2019

Sebenarnya saya ngga nyangka, di 2019 saya bisa bergabung di komunitas yang beda banget dari komunitas yang pernah saya masuki sebelumnya. Kalau dulu saya suka ikut di komunitas kepenulisan, sosial, atau kependidikan, kali ini komunitas yang saya masuki adalah komunitas traveling yakni komunitas Couchsurfing di Makassar yang saya kenal melalui event internasional ASEAN Couchcrash 2019.

Apa itu Couchsurfing?

Berbeda dengan komunitas traveling yang saya ketahui sebelumnya, komunitas ini lahir dari sebuah aplikasi yang sama yaitu Couchsurfing. Apa sih Couchsurfing itu?

Hmm, jadi gini ya, saya coba memberikan gambarannya secara mudah biar kalian ngerti. Soalnya banyak banget yang tanyain saya soal Couchsurfing ini sewaktu saya post di story Instagram.

Jadi, Couchsurfing itu adalah sebuah aplikasi asal California yang umumnya digunakan oleh traveler yang ingin melancong ke suatu kota atau negara, untuk mendapatkan host dari kota atau negara yang akan dikunjunginya.

Couchsurfing

Maksud host disini adalah, orang yang bersedia meet up, hangout, bahkan memberikan tumpangan kepada traveler nginap secara gratis di tempat mereka. Kalian bisa bayangin ngga sih, betapa termudahkannya para traveler di seluruh dunia berkat adanya Couchsurfing ini. Ini tuh aplikasi yang direkomendasikan banget buat kalian yang backpackeran keluar kota atau keluar negeri.

Kamu yang ngga hobi atau ngga punya pengalaman travelingpun ngga masalah banget download aplikasi ini. Karena kamu bisa mengambil peran sebagai host yang pastinya akan banyak bertemu dengan orang-orang baru dari luar kota kamu, bahkan dari luar Indonesia gengs.

Kurang lebih seperti itulah aplikasi Couchsurfing. Mau tau lebih detail bisa cek di internet aja yaa. Atau bisa juga langsung download aplikasinya di App Store or Play Store. Soalnya disini saya pengen cerita mengenai komunitas Couchsurfing di Makassar ini dengan Event Couchrash ASEAN 2019 yang saya hadiri dari tanggal 1-3 Maret 2019.

Kenapa Bisa Ikut Event ASEAN Couchcrash 2019?

Sebelumnya saya download aplikasi Couchsurfing itu di tahun 2016 karena saran seorang teman. Cuma aplikasinya ngga pernah saya pake, sekalipun saya ada job keluar kota.

Beberapa tahun kemudian, setelah kembali stay lagi di Makassar di awal tahun 2019, secara ngga sengaja saya buka aplikasi Couchsurfing dan menemukan kalo di Makassar akan diselenggarakan event ASEAN Couchcrash 2019. Saya perhatikan description eventnya itu keren bangeeet. Langsung saat itu saya putuskan untuk ikutan!

ASEAN Couchcrash 2019
ASEAN Couchcrash 2019

Hari Pertama ASEAN Couchcrash 2019

ASEAN Couchrash 2019 ini diadakan selama 3 hari. Untuk hari pertama, tanggal 1 Maret 2019 diadakan opening ceremony di Swissbell Hotel oleh pihak panitia Couchsurfing Makassar pukul 17.00 WITA. Pesertanya banyak banget lho, mulai dari dalam kota Makassar, luar Makassar, bahkan ada yang dari luar Indonesia seperti dari Malaysia, Singapore, dan Thailand. Acaranya berlangsung sampai hampir tengah malam, dengan item kegiatan berupa pengenalan peserta, sampai ngobrol asyik dengan mereka yang hadir.

Oh iya, tempat yang menjadi pelaksanaan acara ini tuh di area kolam renangnya yang semi outdoor. Alhamdulillah acaranya berjalan lancar meski sempat terkendala oleh derasnya hujan.

 

Hari Kedua ASEAN Couchcrash 2019

Di hari kedua, yakni Sabtu 2 Maret 2019, agenda kegiatannya adalah trip seharian bareng CSer. Untuk pilihan tripnya ada 3, yaitu trip Pulau, trip Maros, dan trip Malino. Saya sendiri pilih trip Malino, karena udah lama banget ngga kesana.

Sayangnya tujuan trip tim Malino ini dibatalkan dan diganti destinasi tripnya menjadi Maros karena alasan waktu dan anggota. Udah deh, jadinya kita gabung dengan tim Maros, dan tripnya pun jadi rame. Yah walaupun ngga serame yang trip pulau sih.

Tempat pertama yang kami kunjungi itu adalah Rammang-Rammang. Kalau kamu orang Sulawesi Selatan atau Makassar, kamu pasti tau dengan tempat wisata yang satu ini. Ini tuh adalah sebuah tempat di pegunungan karst (kapur) Maros-Pangkep, yang ternyata merupakan kawasan karst terbesar ketiga di dunia setelah Tsingy di Madagaskar dan Shilin di Tiongkok. Keren kan?

Nama “Rammang-Rammang” sendiri berasal dari Bahasa Makassar, yang artinya sekumpulan awan atau kabut.

Menurut cerita penduduk setempat, tempat ini dinamakan Rammang-Rammang karena awan atau kabut yang selalu turun, terutama di pagi hari atau ketika hujan. Adapun lokasinya, terletak di desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, sekitar 40 km di sebelah utara Kota Makassar.

Sekian perkenalan Rammang-Rammang. Haha.

Tiba di lokasi, masih di pintu depan kami sempat duduk cerita dulu sambil menunggu teman CS Makassar yang akan menyusul. Saya juga ngga lupa menyewa topi yang bisa dipakai selama berwisata di Rammang-Rammang agar ngga kepanasan. Harga sewanya cuma 5 Ribu Rupiah.

Teman-teman yang ditunggu sudah datang, saatnya kami berwisata perahu. Saya lupa harga sewa perahunya berapaan. Yang pasti kami disini pake sistem share cost alias patungan biar adil. Fyi di ASEAN Couchcrash ini semuanya pake sistem share cost. Jadi ngga ada istilahnya pihak panitia ngasih HTM ke peserta untuk ikut kegiatan ini biar dapat keuntungan. Justru mereka dapat keuntungannya dari berjualan marchandise Couchsurfing selama kegiatan berlangsung. Mantap kan?

Kurang lebih ada setengah jam kami berwisata perahu sampe akhirnya kami diberhentikan di sebuah kampung yang bernama Kampung Berua. Disini kami singgah beristirahat sambil minum es kelapa muda. Ngga lupa juga kami mengabadikan momen dengan berfoto di sepanjang perjalanan.

Untuk lokasi berikutnya, kami ke Leang-Leang. Leang-Leang sendiri adalah taman prasejarah yang terdapat banyak gua yang menyimpan peninggalan arkeologis yang unik dan menarik. Sayangnya waktu itu kami ngga sempat masuk ke dalam guanya karena aksesnya yang sudah ditutup. Emang saat itu jamnya sore banget sih pas kami tiba. Hampir sedikit magrib.

Untungnya Leang-Leang punya banyak spot bagus untuk dijadikan objek foto. Jadi ngga masuk gua pun ngga masalah. Apalagi ada bangunan segitiga baru yang dibangun. Sederhana sih, tapi saya suka.

Sebelum benar-benar balik ke rumah, kami sempat minum-minum sarabba sambil makan gorengan. Lumayan lama juga kami duduk bercengkerama di tempat itu. Hingga akhirnya selesai, sayapun balik ke rumah.

Sebenarnya acara masih berlanjut di Cafe Ombak karena acara makan malamnya emang diagendakan di tempat itu. Cuma yah karena capek dan lelah, beberapa dari kami langsung pulang. Tapi ada juga kok yang tetap ke cafe itu, terutama panitia inti yang jadi guide kami saat ngetrip tadi.

Jujur setelah trip di hari itu, saya merasa sangat senang bisa mengikuti event ini apalagi sampai bisa kenal dengan teman-teman baru. Sempat muncul di pikiran saya, kenapa ngga dari dulu saya gunain Couchsurfing. Yang bikin gemes, karena ternyata komunitas Couchsurfing Makassar itu ada. Dan mereka aktif banget bikin kegiatan tiap minggu. Semoga kedepannya saya bisa aktif di komunitas ini. Hehe.

Hm, udah deh yah segitu aja dulu.

Eits, masih ada hari ketiga yang lebih seru. Karena rasanya kepanjangan jadinya bakal saya bikin part 2 nya. Ditunggu aja lagi ya, soalnya di hari ketiga tuh kita peserta di challenge untuk bisa kunjungin 9 objek wisata di Makassar dalam sehari. Ada banyak cerita yang bisa saya tuliskan untuk hari terakhir di ASEAN Couchcrash 2019 kemarin. Tapi kemungkinan besar saya nanti nulisnya lebih umum biar banyak orang yang dapat inspirasi dari challenge itu jika nantinya mereka akan berkunjung ke Makassar. So, sampai jumpa di tulisan yang berikutnya.

Suryani Palamui

Comments

  • March 27, 2019 7:57 am

    Seru ya acaranya, Yan. Jadi nambah deh temannya Yani. Nanti kalau mau ke mana-mana jadi mudah ya,.karena teman Couchsurfing-nya sudah banyak.

  • March 27, 2019 8:22 am

    Seru banget ceritanya kak. Saya baru tahu ada komunitas couchsurfing ini. Tentunya gabung di komunitas ini sangat memudahkan para traveller ya, apalagi ada aplikasinya juga.

    Lihat foto di Leang-leang jd pengen ke sana lagi deh, klu Rammang2 saya belum pernah datangi jdi penasaran mau ke sana juga.

  • March 27, 2019 8:28 am

    Saya mengenal couchsurfing dan beberapa aplikasi sejenisnya. Sayangnya saya belum pernah menggunakannya juga. Tapi melihat keseruan yang dialami sepertinya jadi tertarik juga.

  • March 27, 2019 9:20 pm

    Keren banget kak. Aduh sayang banget yah sy telat tau kegiatan ini hiks tingkat ASEAN pula . Padahal saat traveling sy juga selalu menggunakan coachsurfing.

    Ditunggu cerita lanjutannya kak 🙂

  • March 28, 2019 1:43 am

    Tau tentang Couch ini dari Kak Afdhal yang sering solo trip dengan Kak Eka juga yang rumahnya sering kedatangan teman-teman backpacker dari seluruh dunia. Tapi saya sendiri belum pernah gabung sih, hehehe…
    Serunya acaranya di apa lagi saya belum pi pernah ke Rammang-Rammang kasian.

  • March 28, 2019 5:15 am

    wah keren sekali jadwal kegiatannya aja pake bahasa inggris semua harus tahu bahasa inggris dong

  • April 2, 2019 8:33 pm

    udh tau lama ttg CS tp memang blm mau utk pake ini kalo traveling :D. masih lbh memilih hotel. tp Kalo dgr salah satu temenku yg srg pakai CS bahkan jd host seringnya, memang seruuu yaaa. ketemu temen baru, dpt pengalaman baru dll.

    rundown acaranya seruuu mba. aku kangen ama makasar jadinya :D. trakhir kesana sempet ke malino dan samalona. sayangnya rammang2 aku blm prnh

  • August 26, 2019 9:10 am

    Nice blog! Semoga Couchsurfing di Makassar bisa semakin membantu dalam membangun koneksi antara warga lokal dan traveler di Makassar. 😀

Post a Comment