I

Alienum phaedrum torquatos nec eu, vis detraxit periculis exs, nihil expetendis in mei. Mei an pericula euripidis, hinc partem ei est. Eos ei nisl graecis, vix aperiri consequat

/ Lifestyle / Bedah Buku Islami “Kujaga Hatiku Dengan Mencintai-Mu”

Bedah Buku Islami “Kujaga Hatiku Dengan Mencintai-Mu”

Setelah sebulan tidak menulis di blog ini karena terhimpit kegiatan-kegiatan, akhirnya hari ini dengan pengalaman baru mengikuti sebuah event seminar bedah buku, saya memutuskan untuk aktif menulis kembali. Ternyata, menjaga kekonsistensian menulis itu tidak mudah. Terkadang banyak kegiatan yang membuat si penulis terlena sehingga naluri kepenulisannya untuk berbagi terabaikan. Well, langsung saja, event yang saya datangi hari ini yakni berupa seminar bedah buku islami dengan tema “Kujaga Hatiku Dengan Mencintai-Mu” yang dihadirkan oleh HIMATIKA FMIPA UNHAS pada pukul 08.00 pagi, di gedung Science Building lantai 1 UNHAS.
Hati ibarat raja dalam tubuh. Sementara anggota tubuh yang lainnya ibarat prajurit. Itulah sepenggal kalimat yang menjadi pembuka di awal materi. Pada kesempatan itu, Ust. Fadlan Akbar, Lc, M.H.I yang merupakan pemateri memaparkan beberapa point-point penting seputar buku “Bahagia di Jalan Takwa”. Dalam materinya, sang ustadz menyampaikan bahwa ketika seseorang mampu melewati ujian dalam hidup, maka orang tersebut akan sampai kepada kebahagiaan.

Pertanyaannya, mengapa harus hati? Seperti yang telah dikemukakan diawal, bahwa hatilah yang menjadi pemimpin atas segala perbuatan yang ditimbulkan. Jadi jika hati baik, maka perbuatan yang dihasilkan akan senantiasa baik dan bermanfaat bagi siapa saja. Begitu pula sebaliknya, jika hati buruk, maka perbuatan yang dilakukanpun akan senantiasa buruk hingga merugikan orang lain. Pernyataan ini juga turut dikuatkan dengan hadits yang mengatakan bahwa dalam jasad manusia ada sebongkah daging yang bila ia baik, maka akan menjadikan badannya baik. Oleh karena itu, pembahasan hati sangat penting. Sebab, fenomena yang saat ini paling sering terjadi adalah mengenai hati, seperti interaksi antara pria dan wanita.
Hati ternyata memiliki medan tempur. Apa maksudnya? Yah, ternyata hati memiliki beberapa tempat atau keadaan yang akan membuat dirinya akan diuji layaknya medan tempur. Beberapa tempat atau keadaan itu seperti saat sedang beribadah. Ujian yang akan diberikan yakni berupa keikhlasannya. Adapula ilmu yang ujiannya adalah kebenaran sebab biasanya ilmu akan dijadikan alat pujian bagi si penuntut ilmu tersebut. Kemudian, ada dakwah yang ujiannya berupa niat, perselisihan atau perdebatan yang ujiannya adalah kepopuleran, syahwat yang ujiannya berupa keimanannya antara laki-laki dan perempuan, hingga saat mendapatkan pangkat dan kedudukan yang ujiannya berupa kesombongan, dll.

Selain itu, beberapa penyakit hati juga harus dihindari, seperti riya’, sebab sifat ini dapat menghapus amalan yang diikuti oleh riya’ tersebut. Adapula penyakit hati lainnya seperti syubhat atau keraguan, berburuk sangka, dendam, sombong hingga iri juga merupakan penyakit hati yang harus dihindari. Lalu, bagaimana mengobati penyakit hati ini? Sesuai dengan yang penjelasan yang didapaparkan oleh pemateri, penyakit hati ini dapat diobati dengan beribadah seperti shalat, puasa, mengaji, dll.
Selanjutnya, adapula tambahan materi yang dikemukakan oleh pemateri kedua mengenai ciri-ciri hati yang sehat. Yakni mengutamakan hal-hal yang bermanfaat seperti mengutamakan akhirat daripada dunia, selalu ingat kepada Allah, selalu bertobat, beristighfar atau memohon ampun, selalu rindu untuk beribadah, dan ikhlas mengerjakan sesuatu sehingga pengaplikasiannya bisa tertuju untuk membersihkan hati agar penyakit hati bisa hilang.
And the last, thanks for the appreciation. Semoga ilmu hari ini berberkah untuk kedepannya. Aamiin 🙂

Post a Comment