I

Alienum phaedrum torquatos nec eu, vis detraxit periculis exs, nihil expetendis in mei. Mei an pericula euripidis, hinc partem ei est. Eos ei nisl graecis, vix aperiri consequat

/ Engineering / Arsitek Dadakan

Arsitek Dadakan

Hari ini, tepat dua bulan sudah saya bekerja sebagai arsitek di sebuah konsultan kontraktor Batam “A Square Engineering Services”. Dan selama dua bulan ini pula, saya nyaris tak pernah menyentuh blog kesayanganku ini. Padatnya jam kerja dan kesulitan mencari bahan tulisan blog inilah yang membuat saya diselimuti rasa malas yang tinggi untuk berbagi lagi. Tidak seperti tulisan sebelumnya yang membahas soal motivasi atau pengembangan diri, kali ini saya mau membahas tentang perjalananku sebagai “Arsitek Dadakan”.
Arsitek Dadakan? Yaph, nama ini tiba-tiba muncul di kepala sewaktu mau ngeblog. Kenapa arsitek dadakan? Kalau teman-teman sudah membaca tulisan saya yang berjudul Untuk Dosen-Dosenku.., you will know the cause. Intinya setelah wisuda kemarin, saya memantapkan hati untuk tidak bekerja di lingkup arsitektur karena saya jatuh cinta kepada dunia blogging, writing, motivation and self developing. I love it much. Sempat bekerja jadi freelance writer dengan penghasilan pas-pasan sudah membuat saya sungguh sangat bersyukur dengan job ini. Tapi, seiring berjalannya waktu, saya sadar, bahwa penghasilan dari menulis freelance tidak cukup membantu. Alhasil, saya mencoba melamar pekerjaan lain yang lebih menjanjikan.
Sempat melamar jadi guru SD, jadi asisten manajer KFC, bahkan melamar di bagian marketing tapi semuanya tak ada yang pas di hati. Sampai suatu hari, ada keinginan kecil untuk mencoba peruntungan di dunia arsitektur, walaupun 80% tidak yakin akan tembus. Why 80%? It’s because I know my own self. I know my knowledge about architecture. Apalagi, ijazah belum keluar. Dan rasa malas untuk mengurus ijazah itu sangat besar di diri saya bak raksasa. Skip, skip, skip, akhirnya saya coba melamar ke A Square Engineering Services (Konsultan Kontraktor) untuk posisi drafter di Batam.

Hasilnya, tembus men! Tanpa ijazah sama sekali. It’s amazing. Keluarga alhamdulillah setuju. Bagaimana tidak setuju, kerja di A Square saya dapat fasilitas mess, catering 3 kali sehari, tiket PP setahun sekali, dan BPJS. Itu semua diluar gaji. So, tepat tanggal 30 Maret 2015 saya berangkat dari Makassar menuju Batam, dan mulai kerja tanggal 1 April 2015 di A Square Engineering Services sebagai drafter arsitek.
Kehidupan arsitek sungguh terasa pahitnya. Tapi sekalinya manis, sungguh menyenangkan rasanya. Dengan hati yang awalnya “terpaksa” mencintai arsitektur, seiring berjalannya waktu ternyata dunia ini sedikit demi sedikit bisa membuat hati saya menjadi “cinta” dengan job ini. Yang mengherankan, kenapa saya tidak bisa jatuh cinta dengan dunia arsitek sewaktu di bangku kuliah? Entahlah. Justru, dengan masuk ke lingkup A Square mampu membuat mata dan hati saya terbuka untuk dunia arsitek.

So, the conclusion after these all,  I love ARCHITECTURE. But I love writing, blogging, art and self developing too.

Comments

Post a Comment