Lantai kayu memiliki nilai estetika yang sangat tinggi. Selain itu, lantai kayu juga memberikan kenyamanan bagi penggunanya, hal ini dikarenakan lantai kayu dapat memberikan kesan hangat dan nyaman walaupun saat cuaca dingin.

Sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan material lantai kayu, Ada baiknya untuk kamu mengetahui terlebih dahulu jenis lantai kayu yang akan kamu gunakan. Berikut jenis-jenis lantai kayu yang dapat kamu jadikan sebagai referensi sebelum memilih jenis lantai kayu yang akan kamu gunakan.
Baca juga : Trend Material! Material Lantai, Dinding, serta Plafond Modern Terkini 2020
Berdasarkan Materialnya
1. Solid Hardwood Flooring
Solid Hardwood Flooring merupakankayu solid yang dibentuk menyerupai ‘plank’dengan tebal sekitar 18 mm. Standart modelling dari jenis lantai kayuini ialah terdapat alur serta lidah pada bagian sampingnya. Namun, sebagianpabrik kadang memproduksi lantai kayu jenis ini dengan ketebalan hanya 10 mm.
Keunggulan dari solid hardwood flooring ialah dapat diamplas berulang setelah pemakaian beberapa waktu. Jenis lantai kayu ini rata-rata diproduksi tanpa adanya finishing, beberapa bahkan hanya menggunakan finishing dasar. Dikarenakan proses finishing akhir akan dilakukan saat lantai kayu telah terpasang.
Masalah utama yang sering muncul pada jenis lantai Solid Hardwood Flooring ialah kemungkinan terjadi kembang susut, hal ini dikarenakan terbuat 100% dari kayu solid. Maka dari itu, pamasangannya selalu disisakan beberapa milimeter pada sisi pertemuan lantai kayu dengan dinding yang kemudian akan ditutup dengan plin lantai.
Pemasangan solid hardwood flooring yang tipis, dapat mudah dilakukan dengan menggunakan staples maupun lem, sedangkan solid hardwood flooring dengan ketebalan 18 mm harus menggunakan alat khusus seperti halnya paku.
2. Engineered Hardwood Flooring
Jenis kayu selanjutnya ialah engineered hardwood Flooring. Konstruksi dari jenid lantai kayu ini hampir mirip dengan konstruksi plywood. Engineered hardwood Flooring Terdiri atas beberapa lapisan kayu yang kemudian disusun secara melintang antar setiap lapisannya.
Lantai kayu jenis ini dapat diaplikasikan langsung di atas lantai, namun trap lantai harus baik. Selain itu, engineered hardwood Flooring juga dapat diaplikasikan diatas lantai beton.
Ketebalan dari engineered hardwood Flooring sekitaran 15 mm dan sudah di finishing saat diproduksi. Adapun keunggulan dari engineered hardwood Flooring ialah kemudahannya dalan instalasi serta dapat dipasang di seluruh ruangan rumahmu.
Jenis finishing untuk jenis lantai ini biasanya menggunakan jenis UV, yakni jenis bahan untuk finishing yang dikeringkan dengan menggunakan cahaya ultraviolet, sehingga kekerasan permukaan lantai akan lebih baik dari jenis lantai kayu pada umunya.
Dikarenakan engineered hardwood Flooring telah di finishing saat diproduksi, maka pemasangannya tentu akan menjadi lebih bersih serta cepat. Jenis kayu untuk ‘top layer’ engineered wood flooring ini juga bermacam-macam tentunya dengan cara pelapisan yang berbeda pula. Cara tersebut biasanya dengan menggunakan vinir tipis, lembaran kayu tipis yang dibelah dengan pisau atau lembaran yang dihasilkan dari gergaji.
Adapun Instalasi jenis lantai kayu ini mengaplikasikan sistem ‘floating’, yakni perekatan dengan menggunakan lem. Sistem floating memungkinkan engineered hardwood Flooring untuk dipasang di atas permukaan lantai beton, yang rata-rata tidak memiliki terlalu banyak selisih levelling atau bisa juga diaplikasikan di atas permukaan lantai keramik.
Parket berasal dari istilah berbahasa asing, yaitu: parquette. Parquette memiliki arti yakni menyusun potongan-potongan kayu yang kemudian dijadikan sebagai penutup lantai.
Lantai parket mulai marak berkembang di Indonesia. Selain untuk menambah estetika sebuah ruangan. Kayu jenis ini juga dianggap lebih aman dikarenakan tidak sekeras lantai keramik.
Baca juga : 20 Desain Lantai Kamar Mandi Menarik dan Unik

Berdasarkan Komponen Penyusunnya
1. Lantai Kayu Solid
Jenis lantai solid tentunya terbuat dari kayu asli, bukan jenis tripleks maupun HDF. Penyusun material dari jenis lantai solid pada umumnya hanya berasal dari pohon kayu.
Seperti halnya jati, kayu mahoni, dan sebagainya. Lantai kayu solid memiliki ketebalan sekitar 12 mm hingga 15 mm. lantai jenis ini juga sangat awet serta memiliki karakter yang kuat untuk bertahan lama.
Kelebihan dari lantai ini ialah umur penggunannya yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama, bahkan dapat bertahan selama puluhan tahun dengan menggunakan jenis kayu tertentu seperti halnya kayu jati, merbau, sonokeling, dan sebagainya.
Lantai kayu solid juga dapat direfinished secara berulang kali, yang artinya apabila lantai kamu terlihat kusam maupun terjadi kerusakan pada beberapa bagian, kamu dapat melakukan perbaikan serta pengecatan kembali tanpa harus membongkar semuanya.
Namun, dibalik kelebihannya tersebut. Lantai kayu solid tentu juga memiliki kelemahan. Yakni Proses instalasi pada parquet solid yang cukup lama serta harus dikerjakan oleh kontraktor interior yang sduah berpengalaman.
Selain itu, kamu akan kesulitan untuk mendapatkan motif kayu yang sama. Hal ini dikarenakan motif yang diperoleh berasal langsung dari alam yang tentunya memiliki motif ruas yang berbeda ssatu sama lain.
Dari segi harga, lantai kayu solid ini termasuk kedalam kategori material lantai yang cukup mahal apabila dibandingkan dengan jenis lantai kayu lainnya
2. Engineering Parquet (Lantai kayu Multilayer)
Jenis lantai kayu kali ini merupakan kombinasi dari dua lapisan yang berbeda, yakni lapisan tipis kayu solid dengan lapisan kayu yang memiliki kualitas lebih rendah di bagian bawahnya.
Bagian atas dari lantai kayu multilayer ini dilapisi dengan kayu solid berkelas seperti merbau,jati dan sebagainya. Lantai kayu multilayer juga memiliki ketebalan lapisan atas yang bervariasi, mulai dari 0,2 mm hingga dengan ketebalan 5 mm.
Dengan menggunakan proses engineering, lapisan atas tersebut kemudian ditempelkan pada salah satu permukaan multiplek. Proses penempelan ini yang kemudian menggunakan keahlian yang khusus, yakni menggunakan mesin industrial khusus serta bahan lem yang berkualitas tinggi.
Sehingga bangunan dapat mendapatkan daya rekat yang kuat serta tahan terhadap air.
3. Laminate Parquet (Laminate parket / Lantai kayu Laminasi)
Jenis Lantai Laminate Parquet dapat terbuat dari serbuk kayu, maupun potongan-potongan kayu yang berkualitas yang kemudian digiling menjadi serbuk. Setelah potongan kayu menjadi serbuk, proses selanjutnya ialah mengepresss serbuk tersebut menggunakan mesin hot press dengan kekuatan diatas angka 1 ton.
Campuran bahan kimia untuk menyatukan serbuk kayu hingga menjadi lembaran papan yang selanjutnya yakni menggunakan cairan HDF (High Density Fiber). Setelah menjadi HDF, salah satu permukaannya di tempelkan plastik yang bermotif kayu yang selanjutnya akan diporsikan untuk dijadikan sebagai bagian atas parket.
Setelah ditempelkan Plastik bermotif, proses berikutnya ialah di Laminating menggunakan mesin Hot Press, dengan menggunakan plastik laminate. Hal tersebut merupakan teknologi flooring terbaru yang berasal dari Jerman.
Lantai jenis ini mempunyaikeunggulan dalam waktu instalasi yang relatif cukup cepat, seperti vinyl. Motifkayu serta warna yang ditimbulkan jauh lebih merata, dikarenakan didapat darihasil cetakan. Lapisan permukaan dari lantai ini juga tergolong keras dan lebih tahan terhadapgoresan.
Namun, lantai ini juga memiliki kekurangan yakni umur penggunaannya yang hanya berkisar 5 hingga 10 tahun. Apabila terdapat kerusakan pada beberapa bagian, maka kemungkinan untuk perbaikannya akan menguras biaya yang tidak sedikit, hal ini dikarenakan lantai tersebut harus direnovasi secara keseluruhan (tidak dapat direfinished).
Stabilitas terhadap kelembaban juga relatif kurang stabil, termasuk tipe yang berada dibawah AC3. Disarankan untuk kamu yang menginginkan jenis lantai ini, untuk tidak memasangkannya pada area yang lembab.
Author : Ramadhani Haq al Badri, 2020.
Baca juga : 20 Inspirasi Desain Lantai Granit untuk Rumah
Post a Comment