Mengubah Pikiran Menjadi Positif

Monday, February 9, 2015

Mengubah Pikiran Menjadi Positif - Dalam ebook motivasi dan pengembangan diri yang pernah saya baca, dikatakan bahwa mengubah pikiran mampu mengubah hidup. Semua pencapaian yang dilakukan oleh manusia, selalu diawali dengan pikiran terlebih dahulu. Jika pikiran baik, maka apa yang ingin diraih juga akan baik, dan begitu pula sebaliknya. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi semua hidup kita.


Muhammad Ali mengatakan bahwa sang juara dihasilkan dari keinginan, impian, dan visi. Sementara, Dennis Waitley, mengatakan bahwa pemenang selalu mengatakan 'saya akan' dan 'saya bisa'. Ini adalah pekerjaan pikiran. Memang tidak nyata, tetapi akan membawa dampak yang luar biasa bagi kehidupan kita jika pikiran kita sudah terkondisikan seperti yang dikatakan.

Dr Edward Banfield, seorang ahli sosialogi dari Universitas Harvard menulis buku yang berjudul The Unheavenly City. Dalam bukunya, ia menulis telah menemukan faktor utama yang menyebabkan seorang sukses, adalah sikap tertentu yang ada dalam pikiran orang tersebut. Sikap itu adalah perspektif jangka panjang yang berarti, setiap seseorang yang sukses dalam berencana dan bertindak selalu memiliki perspektif jangka panjang. Keputusan yang dibuat selalu memperhatikan akibatnya bagi masa depan. Tidak ada istilah bagi mereka berbunyi 'bagaimana nanti saja'.

Cara membentuk perspektif jangka panjang ini adalah dengan merumuskan visi kita saat ini. Jangan takut untuk gagal. Lebih baik kita gagal meraihnya daripada berhasil tidak meraih apapun. Jika berpikir bahwa kegagalan itu memalukan dan kegagalan adalah akhir segalanya, maka kita akan merasa ketakutan saat melakukan sesuatu. Lain halnya jika berpikir bahwa gagal adalah suatu pembelajaran dan menganggap masih ada kesempatan lain, maka kita akan menjadi orang yang berani. Lalu, bagaimana pikiran bekerja?

Adalah Maxwell Maltz dalam bukunya yang berjudul Psycho-Cybernetics yang telah terjual lebih dari 100 juta buku, menjelaskan suatu konsep yang disebut mekanisme otomatis yang tediri dari dua bagian yaitu Mekanisme Sukses Otomatis dan Mekanisme Gagal Otomatis. Hanya salah satu dari mekanisme ini akan bekerja pada diri kita. Sehingga saya yakin kita akan bertanya, mekanisme mana yang bekerja pada diri kita? Kuncinya adalah kesadaran, jika kita tidak menyadarinya, maka bisa jadi kita selama ini memicu mekanisme gagal otomatis yang bekerja pada diri kita.

Ibarat panglima, komandan, dan prajurit. Prajurit hanya akan bekerja sesuai dengan perintah komandan, prajurit yang baik akan mendengarkan dan mematuhi semua yang diperintahkan oleh komandan. Jika komandan mengatakan bertempur, maka tanpa pertanyaan, prajurit akan melakukan, sebaliknya jika komandan mengatakan mundur maka prajurit pun akan mundur. Semantara komandan bisa memberikan perintah kepada prajurit atas arahan atau perintah dari sang panglima. Dalam diri kita, panglima tersebut adalah pikiran sadar kita. Panglima akan memberikan komando kepada komandan. Dalam tubuh kita, komandan adalah pikiran bawah sadar kita. Setelah menerima perintah dari pikiran sadar, pikiran bawah sadar memberikan perintah kepada prajurit yaitu seluruh sel yang ada dalam tubuh kita.

Maka dari penjelasan diatas, langkah pertama yang bisa ditempuh agar pikiran kita selalu positif ata selalu berpikir sukses otomatis adalah kita harus menerima bahwa ada suatu mekanisme dalam tubuh kita yang bisa kita program melalui pikiran sadar kita. Penerimaan ini akan membawa kita ke sebuah pintu gerbang menuju pencapaian yang lebih baik lagi di hari esok. Mekanisme otomatis ini bekerja pada tubuh kita dan  akan terus bekerja sesuai dengan perintah dan informasi yang ada pada pikiran bawah sadar kita. Adapun langkah-langkah lainnya akan dijelaskan lebih detail jika mendownload ebooknya secara langsung disini. Sebagai bonus, ebook yang didownload telah dikemas bersama dengan produk-produk motivasi lainnya yang bersifat gratis. So, tunggu apalagi...

Post a Comment

Just A Note. By Suryani Palamui.