Pentingkah Sekolah Itu?

Saturday, January 4, 2014

Well, nggak tau kenapa tiba-tiba terlintas di pikiran saya pertanyaan 'Penting gak sih sekolah itu?'. Sembari mikir, akhirnya saya mencari tahu dengan bolak balik baca artikel di internet sampe buka-buka video di youtube, akhirnya saya nemu sesuatu yang menurut saya cukup puas dengan pertanyaan saya tadi.

Semuanya pasti tahu kalau pendidikan ataupun sekolah itu memang penting. Sekarang, yang mengusik di hati dan pikiran saya, seberapa besar sih pentingnya sekolah itu? Nggak bisa dipungkiri bahkan dari kalangan bawah hingga atas mengatakan bahwa pendidikan dan sekolah memang penting. But over all, sepenting apakah? Apa pendidikan atau sekolah itu hanya sekedar alat agar kita bisa mendapat pekerjaan?

Look around gals! Faktanya memang seperti itulah. Kita kuliah, ngabisin usia muda kita untuk sekolah, dengan kata lain memperoleh pendidikan yang layak yang pada akhirnya untuk bekerja. Oke, this is just my opinion. But, apakah nggak terlalu picik yah pemikiran kita bahwasanya kita ngabisin usia muda kita buat ngenyam pendidikan di sekolah just for BEKERJA?! Banyak kok orang diluaran sana yang nggak sekolah tinggi tapi bisa menghasilkan dengan pekerjaannya. Really! Contohnya saja Andrie Wongso. Siapa yang nggak kenal beliau? Dinobatkan sebagai motivator no 1 di Indonesia aslinya cuma tamatan SD. Gila gak tuh?


Saya kebanyakan ngoceh nih kayaknya. Hahaha. Oke, diantara semua media yang saya lihat dan amati, ada satu video yang saya suka banget. Still talking about education. Nggak nyangka aja yang jadi pembicaranya tuh Deddy Corbuzier, Mentalis no 1 di Indonesia. Berikut saya tulisin apa yang beliau katakan:
Sekolah itu penting. Walaupun sekolah itu penting, banyak hal yang salah didalam sekolah, apalagi di Indonesia. Contoh, banyak anak yang memiliki nilai jelek di sekolah, tapi besarnya mereka sukses. Dan anak yang pintar di sekolah, pada akhirnya menjadi pegawai biasa. Kenapa itu terjadi? Masa depan tidak ditentukan oleh sekolah.

Sekolah ingin membentuk anak-anaknya menjadi guru. Pertanyaannya, kenapa guru-guru memaksakan anak-anak untuk pintar di setiap mata pelajaran? Padahal mereka sendiri belum tentu menguasai semua mata pelajaran lain. Aneh kan?

Pada dasarnya, tidak ada manusia yang sempurna dalam segala hal. Lalu apa yang harus diubah? SISTEMnya. Mengapa sejak kecil ketika anak masuk dari SD selama beberapa lama, kita lihat apa yang disukainya, lalu dibagi kelasnya. Intinya seperti orang kuliah, tapi sejak kecil. Ada anak yang selalu ranking 1 di sekolah karena menghafal. Tapi ketika dewasa, kreatifitasnya akan buntu karena yang dipakai hanya otak kiri untuk menghafal. Jadi akhirnya, bukan pintar, cerdas, tapi jago menghafal.

Kalau orang tua mendukung anak dalam pelajaran apa yang ia suka, ia akan menjadi orang yang berhasil untuk kedepannya. Yang perlu dileskan adalah pelajaran yang disukainya, agar bakatnya dikembangkan sejak kecil. Bukan memaksakan hal yang tidak disukainya. Kalaupun ada nilai jelek, dibantu oleh orang tua secukupnya agar mendapatkan nilai secukupnya.

Ranking 1 tidak menjamin kesuksesan. Kuncinya adalah orang tua. Tidak perlu takut untuk tidak naik kelas. Justru yang hancur ketika anak bunuh diri ketika dia tidak naik kelas. Masa depan tergantung dari bagaimana cara kita bersosialisasi dan menambah pengetahuan setiap harinya yang bisa didapat dari manapun yang kita suka.
Just conclusion after that all:
Pendidikan itu penting.
Sekolah itu penting.
Tapi konsepnya perlu diubah.

Post a Comment

Just A Note. By Suryani Palamui.